Minggu, 05 Desember 2010

Management stress

Stress merupakan suatu perasaan dimana kita merasakan banyak sekali tekanan pada diri kita sehingga performa organ tubuh tidak maksimal. Kebanykan orang merasa bahwa hal seperti dapat mengganggu sekali setiap hasil maupun efek dari hasil yang kita lakukan, namun pada suatu saat saya menemukan sebuah bacaan yang menulisakan disitu salah satunya membahas tentang stress di sana dikatakan bahwa stress pada puncak atau dimana kita mengalami keadaan saat kita tak bisa berfikir, akan membantu pekerjaan yang kita lakukan dikatakan pada bacaan tersebut karena pada saat itulah organ tubuh kita bersatu tanpa kita sadari membentuk sebuah koordinasi luar biasa yang memungkinkan kita untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi. Selain itu pada kuliah kemarin salah satu dosen berkata juga tentang tingkatan stress, Beliau berkata bahwa stress pada tingkatan menengah justru akan meningkatkan kemampuan berfikir orang sehingga itu dapat membantu menyelasaikan masalahnya.
Dengan begini sebenarnya jika kita mampu mengontrol stress yang kita rasakan justru akan berdampak sangat positif pada kehidupan kita sehari-hari, maka dari kuliah Kemampuan Interpersonal pada tanggal 18 November 2010 di ruangan TC 104 – 105, kita mahasiswa semester pertama diajari tetang bagaimana kita mengatur stress yang kita rasakan, metofe yang ditawarkanpun sederhana yaitu,
1. Mengisi Quisioner
Pada bagian pertaman ini peserta di beri selembar kertas yang sudah berisi beberapa pertanyaan untuk diisi,pertanyaan itu meliputi sumber-sumber stress yang sekiranya akan muncul pada diri kita, pertanyaan ini di bagi menjaadi 2 bagian yaitu yang pertama kategori stress yang berasal dari diri kita sendiri, kemudian kategori stress yang muncul dari luar diri kita, seperti masalah tugas kuliah, maupun masalah –masalah lain yang mungkin muncul dari lingkungan peserta. Di sini tugas kita adalah mengisi form-form itu, dengan harapan setelah kita isi itu, maka peserta bisa mengetahui apa penyebab utama terjadinya stress yang dirasakan sehingga perserta dapat dengan tepat mengisikan form yang terakhir yaitu solusi-solusi yang harus dilakukan untuk mengontrol stress yang dialami. Setelah semua terisi saatnya peserta mendiskusikan apa yang ditulis di kertas tersebut dengan teman-teman satu kelompoknya, sehingga kita bisa saling berbagi sebab dan juga solusi, dengan harapan solusi yang diberikan akan lebih efektif.
2. Menyelami diri sendiri
Setelah kita mengetahui apa yang menjadi penyebab sekaligus solusi-solusi yang bisa kiat lakukan untuk menanggulangi masalah stress saatnya kita mulai menyelami diri lebih dalam lagi pada diri peserta dengan harapan setelah ini peserta menjadi semakin paham dengan dirinya dan akhirnya setiap solusi yang ditawarkan akan semakin efektif dan tepat sasaran. Metode yang satu ini mirip metode yang biasa dilakukan pada pelatihan ESQ (Emotional Spiritual Quotient) pada bagian inner journey, dimana pada bagian ini peserta diharapakan duduk merenung dan merenungkan setiap bagian kehidupan yang telah kita jalani dan apa saja yang kita lakukan, salah atau benar. Dari sini peserta diharapkan mampu merasakan setiap bagian-bagian dalam diri mereka sehingga antara pikiran dan badan bisa lebih saling mengerti dan mengetahui, dengan harapan setelah ini setiap peserta bisa lebih tahu, apa yang seharusnya dilakukan untuk menaggunlangi setiap masalah yang diahadapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar