Senin, 10 Januari 2011

Film kepribadian (Jepang vs Amerika) - GUNG HO -


Gung Ho, mendengar kata ini orang akan langsung mengira bahwa ini adalah sebuah judul film mandarin. Sebuah alasan yang pasti tepat sekali tertebak, karena judul yang digunakan berasal dari bahasa mandarin. Kata ini tidak memiliki arti secara asli, tapi kata ini hanya memiliki arti secara tersirat. Gung ho berarti bekerja bersama-sama atau bergotong royong, sehingga semua kegiatan lebih mudah dan cepat diselesaikan.
Film ini merupakan film yang mempertemukan antara dua kebiasaan yang sangat berlawanan dalam satu bidang. Hal inilah yang menjadikan menarik dari film ini. Karena itulah film ini dipilih sebagai pembantu pembelajaran dalam pembentukan karakter. Pantas saja karena penggambaran yang diberikan memang memperlihatkan antara sebuah karakter yang berbeda, sehingga itu bisa menjadi pembelajaran yang tepat untuk pembentukan karakter. Karakter yang diangkat disini adalah karakter dari dua bangsa yaitu budaya dari bangsa Jepang dan budaya dari bangsa amerika. Seperti kita ketahui amerika merupakan bangsa yang keras, namun dalam kekerasannya ini, mereka mempunyai sisi positif yang baik sekali. Sisi positif dari mereka adalah mereka sangat menjunjung tinggi kebersamaan. Dari film inilah terlihat sekali penggambarannya, melalui sekelompok orang yang selalau bersama dari sebuah kota kecil di belahan bumi amerika. Mereka selalu bersama, ketika mereka keluar  untuk minum bersama-sama, kemudian ketika di waktu bekerja mereka juga selalu bersama. Bahkan ketika salah satu dari mereka berbohong kepada mereka, justru teman inilah yang lebih dipercaya daripada orang lain meskipun berkata benar. Hal inilah yang bisa dikatakan sebagai kelemahan untuk bangsa amerika. Satu hal lagi sifat yang ditunjukakan disini, yaitu mereka selalu tetap memperhatikan keluarga mereka, meski mereka harus tetap bekerja. Untuk memperhatikan itu mereka rela meninggalkan perkerjaan. Karena mereka berfikir bahwa keluargalah yang seharusnya kita bahagiakan dengan keberadaan mereka daripada seorang bos yang memberi mereke pekerjaan. Hal seperti ini sangat berbeda dengan yang dimiliki oleh jepang, dimana jepang lebih mengutamakan dan mencintai pekerjaan mereka demi apapun. Agar pekerjaan yang sedang mereka jalani lebih maksimal dan tidak ada yang menandingi hasil dari pekerjaan mereka. Tingkah laku seperti inilah yang membuat mereka mengucilkan keluarga mereka. Ini dibuktikan ketika seorang istri dari direktur yang berasal dari jepang selesai membelikan sepeda yang belum di rakit untuk anaknya. Seorang istri ini meminta kepada suaminya untuk membantu merakitnya. Waktu itu suaminya sedang sibuk bekerja, padahal itu sudah larut malam. Karena kedaan seperti ini berbeda dengan apa yang dilihat istrinya di amerika maka istrinya berkata kepada suaminya “Lihat orang amerika, mereka bekerja tapi masih bisa bermain dengan anaknya”. Sebuah kalimat yang seharusnya tidak muncul pada mulut seorang istri.
Kisah film gung ho ini berawal ketika seorang berkebangsaan amerika pergi ke jepang untuk meminta kembali perusahaan jepang yang telah beroperasi di daerahnya ditutup, dan berkeinginan untuk dibuka kembali. Selama di jepang Hunt Stevenson bertemu dengan orang-orang yang sedang, istilahnya di Negara kita adalah diklat atau pendidikan kilat. Saat itu Hunt berfikir bahwa orang-orang itu merupakan orang-orang yang mendapat hukuman karena kesalahannya. Setelah beberapa mencari Hunt akhirnya menemukan tempatnya yaitu, kantor ASSA MOTOR di sana dia akan melakukan presentasi kepada para petinggi ASSA MOTOR, prensentasi ini bertujuan agar mereka kembali membuka pabriknya yang terdapat di kota Hunt tinggal. Selama presentasi Hunt sepertinya tidak mendapat respon yang baik dari ASSA MOTOR karena menurut mereka cara yang dilakukan Hunt tidak sesuai dengan apa yang biasa mereka orang jepang lakukan. Sehingga Hunt harus tiba di kota asalnya dengan wajah kecewa.
Setelah kembali dari Jepang, hidup seorang Hunt dijalani dengan tanpa semangat harapan sedikitpun di wajahnya. Hal itu terjadi hingga terus menerus hingga beberapa waktu setelah dia pulang dari jepang.Tiba-tiba, sebuah berita datang dengan mendadak, yang mampu membuat Hunt terkejut dan hampir tidak percaya. Berita itu datang dari jepang dan berisi bahwa mereka akan menghidupkan lagi pabrik mereka. Hunt senang, ternyata usahanya membuahkan hasil juga. Hal ini ternyata juga tidak disia-siakan oleh warga kita lainnya, sehingaa kedatangan orang jepang benar-benar disambut secara meriah. Tak berapa lama pabrikpun beroperasi kembali, warga senang karena mereka akan kembali bisa bekerja. Untuk mempermudah hubungan antar pekerja dan bos yang berasal dari jepang Hunt ditunjuk sebagai kepala staf bagian ketenagakerjaan, dan dari sinilah semua permasalahan bermula.
Hunt mulai memimpin teman-temannya di pabrik milik jepang tersebut. Pada awal masuk kerja sudah mulai muncul masalah tentang perbedaan tingkah laku antara jepang dan amerika. Sebelum memulai bekerja, orang jepang biasanya akan senam terlebih dahulu, dan ini tidak pernah dilakukan oleh warga amerika sebelumnya. Sehingga pada awal bekerja, mereka para pekerja sudah mulai sedikit tidak sejalan dengan jepang. Rupanya hal ini tidak berhenti sampai disitu saja, saat bekerja orang jepang terkenal dengan cekatannya, cepat dan sempurna itulah jepang. Berbeda dengan warga amerika, mereka cenderung lebih suka dengan berkerja yang penting selesai dan susai dengan apa yang ada. Tidak berfikir mengarah pada kesempurnaan, begitulah orang amerika. Hal ini juga merupakan masalah bagi orang jepang yang memenuhi permintaan mereka datang ke amerika. Waktu berjalan, hari demi hari, bulan demi bulan bukan penyelesaian masalah yang mereka dapat justru masala kedua belah pihak semakin menjadi-jadi, hingga pada puncaknya pak Hunt bertanya kepada salah satu dari orang jepang, tentang seberapa banyak mobil yang sanggup dihasilkan oleh orang jepang dalam satu bulan, orang jepang menjawab 15000 kendaraan perbulan yang sempurna dan tanpa cacat. Dengan tanpa berfikir panjang Hunt langsung menyetujui. Dari siinilah muncul maslah yang menjadi puncaknya, ketika Hunt berbicara kepada para pekerja tentang kesepakatan ini, langsung menuai protes dari seluruh pekerjanya, mereka tidak menyanggupi, mereka berkata hanya sanggup 13000 mobil perbulan. Namun hunt tetap berkata bahwa dengan begitu juga sudah cukup untuk menaikkan gaji para pekerja. Ketika Hunt berkata kepada orang jepang dan orang jepang tidak enyanggupi, Hunt semakin bingung. Kebingungan ini semakin bertambah ketika perkeja tahu bahwa mereka tidak akan mendapat gaji tambah jika hanya membuat 13000 mobil meskipun hunt telah berkata ya. Sehingga keadaan ini menghasilkan mogok kerja yang dilakukan oleh semua karyawan. Hal ini justru semakin menambah masalah di pihak Hunt, yang akhirnya di berbicara pada jepang dan membuat sebuah perubahan yang besar. Kemudian setelah itu semua pekerja meneruskan pembuatannya dan ketika dihitung oleh bos besarnya, ternyata masih kurang enam mobil, tenttu ini membuat Hunt harus bertindak lagi, lagi-lagi omongannya membuat bos besar lagi luluh dan menganggap sudah 15000 meskipun kurang, karena beliau menganggap bahwa kerja keras yang mereka lakukan sudah layak untuk dinaikkan gajinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar